• This is Slide 1 Title

    This is slide 1 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 2 Title

    This is slide 2 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 3 Title

    This is slide 3 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

Senin, 23 Januari 2017

Melintasi Jembatan Ampera Kota Palembang

Jembatan ini merupakan salah satu Ikon bagi Kota Palembang tersendiri, jembatan ini dibangun pada tahun 1962, yang memakan waktu sekitar 3 tahun untuk tahapa penyelesaian. Jembatan ini sendiri yang telah menghubungkan Seberang Ulu dengan Seberang Ilir yang dipisahkan dengan Sungai Musi. Sehingga sangat memudahkan sekali bagi masyarakat untuk beraktivitas.  Sesuai dengan namanya Ampera, yang memiliki arti Penderiataan Rakyat, yang merupakan slogan bangsa Indonesia pada tahun 1960. Yang dibangun oleh Presideng Bung Karno dengan Dana dari rampasan perang Jepang.
Image result for Melintasi Jembatan Ampera Kota Palembang 
Sumber Foto : id.wikipedia.org
Jembatan ini memiliki Panjang Jembatan  1.117 m (bagian tengah 71,90 m), Lebar 22 m, dengan Tinggi 11.5 m dari permukaan air, Tinggi Menara  63 m dari permukaan tanah, dengan Jarak antara menara  75 m,  dan Berat 944 ton.
Image result for Melintasi Jembatan Ampera Kota Palembang
Sumber Foto : id.wikipedia.org
Dulunya Jembatan ini dibangun Mulai pada Tahun 1962 di Bulan April. Atas persetujuan dari Presiden Soekarno. Setelah selesai pembangunan ini, di Tahun 1965 tepat pada 30 september telah diresmikan oleh Letjend Ahmad Yani.  Yang pada saat itu bertepatan dengan G.30  S PKI. Dan saat itu Letjend Ahmad Yani telah menjadi Korban G.30  S PKI.
Hingga saat ini Orang sering menebutnya dengan Jembatan Ampera atau juga sering disebut dnegan Jembatan Proyek Musi. Dan bahkan sampai detik ini Jembatan ini tak pernah sepi oleh pengunjung yang sedang melakukan aktivitas tiap harinya.

Wisata Religi ke Miniatur Makkah Kota Padang

Miniatur Makkah ini berada di Lubuk Minturun Padang, sesuai dengan Namanya, Bangunan ini dibangun dengan Mirip Miniatur yang ada di Kota Makkah. di Kota Padang ini, Miniatur Makkah sering digunakan untuk kepentingan berlatih bagi Orang – Orang yang akan melaksanakan Haji atau Umroh di Tanah Suci Makkah. Bangunan Miniatur Makkah ini di bangun 13 Desember 2000 dan selesai pembanguan pada 8 September 2001
Image result for Miniatur Makkah 
Sumber Foto : pelangiholiday.com
Namun Bangunan Miniatur Makkah ini tis=dak lah Luas seperti halnya di Makkah sana, hanya saja terdapat pintu gerbang masuk ke Miniatur Makkah ini ada tugu Alquran raksasa seperti yang ada di Kota Mekah dengan ukuran kecl. Di depan tempat ada prasasti yang mengatakan pendiri tempat ini.
Masuk kedalam bangunan berbelok ke samping kiri ada Masjid Nurzikrillah dengan miniatur Ka’bah di dalamnya.  Disini Pengunjung tidak hanya melakukan Ibadah shalat saja, tetapi juga dapat menikmati keindahan sekitar Miniatur Makkah ini, bahkan juga dapat melihat beberapa hewan, yakni unta, ular pyton, serta ikan besar yang telah di pelihara. 
Image result for Miniatur Makkah 
Sumber Foto : wisata-tanahair.com
Untuk dapat smapai disini, pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi, dengan  lewat jalur bypass Kota Padang, menuju simpang Lubuk Minturun, memakan waktu sekitar 90 menit dari pusat kota. bisa juga menggunakn kendaraan umum dnegan jurusan  jurusan Lubuk Minturun bercat kuning dnegan tarif 2000 Rupiah hingga 2500 Rupiah per orang.

Melintasi Jembatan Siti Nurbaya

Sudah tidak asing lagi dengan Nama Siti Nurbaya, yaaa yang juga merupakn salah satu Cerita Dongeng di Zaman Dahulu.
Image result for Melintasi Jembatan Siti Nurbaya 
Sumber Foto : pelangiholiday.com
Jembatan ini tepatnya berada di Kota Padang yang menghubungkan antara kota Padang dengan Bukit Gado Gado, yang terbelah oleh Sungai Batang Arau yang bermuara di Samudra Indonesia, sehingga disini, masyarakat dapat melihat banyaknya speed boat yang berada di Jembatan ini.
Menurut informasi yang di dapat, sebelumnya jembatan ini dibangun, tempat ini merupakan Transpotasi dari seberang ke seberang dengan menggunakan perahu kecil, sering disebut dengan nama “ sampan “.
Namun dapat dilihat saat ini, Jembatan yang dibangun ini sangat Ramai dikunjungi untuk aktivitas warga masyarakat sekitar, bahkan yang dulunya terdapat bangunan  Rumah Warga yang Kurang mampu berdiri di Perbukitan, namun saat ini terdapatnya bangunan rumah yang dibangun dengan megah. 
Image result for Melintasi Jembatan Siti Nurbaya 
Sumber Foto : pelangiholiday.com
Jembatan ini juga memiliki kelebihan tersendiri serta daya tarik bagi Masyarakat, Tempat ini tidak pernah sepi oleh Pengunjung, apalagi saat Sore menjelang Malam, akan disuguhkan dnegan Matahari Tebenam yang menawan, serta Ramai yang dipenuhi dengan penjual makanan khas Kota Padang yang relatif Murah dengan rasa yang Enak dan Sedap. Bahkan tak hanya itu saja, pengunjung dapat melihat secara langsung, kerlap – kerlipnya lampu dari Pemukiman Penduduk yang berada di Lereng Gunung Padang serta kilaunya cahaya lampu aneka warna dari bawah jembatan di Permuakaan Air Sungai Batang Arau.

Jalan Jalan Pagi menyusuri The Great Wall of Koto Gadang, Ngarai Sianok

Nah kali ini masih dalam pembahasan Kota Padang, masih banyak lagi Ikon Wisata yang harus dikunjungi, sekarang ini setelah pembahasan Pantai yang Indah, yang sudah saya bahas di Artikel sebelumnya, kali ini saya akan membahas salah satu Objek Wisata, yakni The Great Wall of Kota Padang, mungkin sudah tak asing lagi bagi Kota Padang sendiri.

Sesuai dengan Namanya, Orang sering menyebutnya Tembok Cina nya Kota Padang, Sekarang ini, The Great Wall ini telah dijadikan Objek Wisata bagi Masyarakat Sekitar, dengan banyaknya anka tangga yang tinggi sehingga membuat tantangan sendiri untuk sampai diatas Bukit The Great Wall ini.  sering Orang menyebutnya Janjang Seribu ini tepatnya berada di Koto Gadang, Kabupaten Agam, yang memang menghubungkan dengan kawasan bawah Ngarai Sianok, Kota Bukittinggi.

memang sebelumnya, wisata Janjang Ampek Puluah ini yang menguhubungkan Pasar Atas dengan Pasar Bawah dan Janjang Saribu yang terletak di daerah Ngarai Sianok, namun beberapa Tahun kemudian, tempat ini yang tak terawat dan tak terurus, sehingga sepi pengunjung. Setelah itu, terdapat pembangunan perbaikan terhadap Janjang Seribu ini, Kali ini tempat ini telah menjadi Objek Wisata yang menajubkan dengan dibangunnya Dinding Pagar Beton yang hampir serupa dengan TemboK Cina, namun Janjang Seibu ini sangatlah Curam, lebih Pendek dan tak selebar seperti halnya Tembok Cina, tetapi tak mengurangi rasa antusias Masyarakat untuk berkunjung ketempat ini.

Image result for Jalan Jalan Pagi menyusuri The Great Wall of Koto Gadang, Ngarai Sianok
Sumber Foto : tripadvisor.co.id
tepat pada 23 Jnauari 2016, tempat ini telah diresmikan serta mendapat Dana sepenuhnya oleh Tifatul Sembiring, saat itu menjabat sebagai Menkominfo yang juga merupakan Ide sendiri dari Tifatul Sembiring atas dibangunnya tempat ini, bahkan Pembangunan ini, menggunakan Dana sendiri serta beberapa Pengusaha Jakarta.
Janjang Saribu gaya baru ini memiliki lebar 2 meter. Sisi kiri dan kanan memiliki panjang 780 meter ini, dibangun pagar beton setinggi 1 meter. 
Image result for Jalan Jalan Pagi menyusuri The Great Wall of Koto Gadang, Ngarai Sianok 
Sumber Foto : siminangkabau.blogspot.com
Walaupun saat Proses pengerjaan belum selesai sepenuhnya, tetapi masayarakat sekitar sudah menggunakan Janjang Saribu itu untuk aktivitas olahraga, rekreasi dan aktivitas lainnya.
membutuhkan sekitar 15 hingga 20 menit, bagi yang sudah terlatih mendaki, jika sampai di Atas Pucak, tetapi membutuhkan waktu waktu kurang lebih 30 menit bagi yang memang belum terbiasa mendaki tanjakan yang tinggi,