Selasa, 17 Januari 2017

Masjid Agung Al – Falah Kota Jambi

Majid Agung Al – Falah ini sering disebut dengan sebutan Masjid Seribu Tiang, karena bangunan masjid ini dipenuhi dengan tiang penyangga tanpa dinding sehingga sirkulasi udara dan cahaya bisa berjalan lancar. Yang sebenarnya hanya memiliki 256 buah Tiang saja.
Masjid Al Falah ini dibangun memakan waktu 9 Tahun pada Tahun 1971 hingga 1980, yang dapat menampung para Jamaah sebanyak 10.000 Jamaah. Tepatnya berada di Jalan Sultan Thaha Nomor 60, Legok, Kecamatan Telanaipura, tepatnya di tengah-tengah kota jambi ini berada di Ruas jalan yang sama dengan pasar Induk Angso Duo, PDAM Tirta Mayang, dan juga Museum Perjuangan Rakyat Jambi.
Tidak menyulitkan jika Para Pengunjung ingin berkunjung ke Masjid ini, Pengunjung dapat menggunakan Jasa Transportasi Umum dengan angkot jurursan Mayang, jurusan Simpang Rimbo, jurusan Sipin-Telanaipura, jurusan Broni-Telanaipura, dan jurusan Broni-Seberang dengan Turun dijalan Sultan Thaha, atau bisa di depan Sekolah Dasar Al-Falah (SD Al-Falah) dengan Tarif Rp 2.000 per orang, dan juga bisa menggunakan Kendaraan Pribadi.
Image result for Masjid Agung Al – Falah Kota Jambi 
Sumber Foto : pegipegi.com
Image result for Masjid Agung Al – Falah Kota Jambi 
Sumber Foto : travellers.web.id
Dibangunnya masjid ini karena memiliki Sejarah yakni Dahulunya tanah Masjid Seribu Tiang ini berdiri diatas istana tanah pilih Sultan Thaha. Suatu hari istana ini dihancurkan oleh koloni Belanda karena terjadinya pembatalan perjanjian oleh Sultan Thaha karena menurut sultan, perjanjian yang diajukan oleh Belanda cukup merugikan masyarakat Jambi. Setelah diproklamasikannya kemerdekaan Negara Republik Indonesia, 29 September 1980, Masjid Agung Al-Falah ini diresmikan oleh Bapak Soeharto, Presiden RI saat itu. Yang dulunya sempat  merupakan pusat kerajaan Melayu Jambi yang di tahun 1885 berhasil dikuasai penjajah Belanda dan dijadikan pusat pemerintahan dan benteng Belanda.
Untuk bagian Pinggir Masjid Masjid Agung Al-Falah ini bentuk bangunannya hampir menyerupai sebuah pendopo terbuka yang memiliki banyak tiang-tiang penyangga (pilar) dan terdapat juga kubah besar di bagian atasnya dengan warna beragam dan tulisan kaligrafi yang terbuat dari kaca. Bentuk bangunan Masjid Agung Al-Falah yang memiliki konsep terbuka atau tanpa sekat seperti ini menimbulkan kesan ramah. Yang artinya masjid ini tidak memiliki dinding dan pintu.
Di bagian tengah Masjid Agung Al-Falah ini dihiasi dengan ukiran kaligrafi yang sangat indah, lalu di tengah-tengah masjid ini terdapat delapan buah tiang penyangga yang berwarna kuning keemasan ditambah dengan ukiran-ukiran yang cantik di bagian tengah.

0 komentar:

Posting Komentar