Sumber Foto : hello-pet.com
Lawang Sewu ini merupakan Bangunan
yang Bersejarah urutan yang 102 dari Bangunan Sejarah yang ada di Kota Semarang
yang Patut harus dilindungi. Dinamakan Lawng Sewu ini, karena begitu banyaknya
pintu yang sebenarnya tidak mencapai hitungan seribu pintu. Melainkan terdapat
342 pintu. Terdapat jumlah lubang pintu 429 buah, dengan daun pintu lebih dari
1.200 yakni sebagian pintu dengan 2 daun pintu, dan sebagian dengan 4 daun
pintu, terdiri dari 2 daun pintu jenis ayun [dengan engsel], ditambah 2 daun
pintu geser.
Sumber Foto : initempatwisata.com
Sejarah Lawang Sewu ini menceritakan
pada Zaman Dahulu tempat ini dipergunakan untuk kantor pusat perusahaan kereta
api (trem) penjajah Belanda atau Nederlandsch Indishe Spoorweg Naatschappij
(NIS) pada masa pemerintahan Hindia belanda yang di Tahun1867 pertama kalinya
membangun jalur kereta api di Indonesia yang menghubungkan Semarang dengan
“Vorstenlanden” bisa disebut dengan Surakarta dan Yogyakarta dengan jalur
Semarang Tanggung.
Mulanya
administrasi NIS diselenggarakan di Stasiun Semarang NIS. Karena Pertumbuhan
jaringan yang pesat dnegan bertambahnya kebutuhan ruang kerja sehingga
diputuskan membangun kantor administrasi di tempat baru. Yakni Lahan di pinggir
kota dekat kediaman Residen Hindia Belanda, di ujung selatan Bodjongweg
Semarang. Dengan menggunakan Jasa Arsitek dari Amsterdam, Belanda Prof Jacob F
Klinkhamer dan B.J Ouendag, Direksi NOS menyerahkan pekerjaan perencanaan
pmbangunan Gedung Baru. Berselang 2 tahun, 27 Februari 1904 mulai Pembangunan
dan selesai di tahun 1907. Dengan membangun sebuah Rumah Penjaga dan Bangunan
Percetakan serta Bangunan Utama. Di tahun 1916 – 1918 dilanjutkan dengan
memperluas Pembangunan Tambahan yang sepat di tahun – tahun sebelumnya sudah di
OperasikanPelaksanaan pambangunan dimulai 27 Februari 1904 dan selesai 1907. Kondisi tanah di jalan harus mengalami perbaikan terlebih dahulu dengan penggalian sedalam 4 meter dan diganti dengan lapisan vulkanis. Bangunan pertama yang dikerjakan adalah rumah penjaga dan bangunan percetakan, dilanjutkan dengan bangunan utama. Setelah dipergunakan beberapa tahun, perluasan kantor dilaksanakan dengan membuat bangunan tambahan pada tahun 1916 – 1918.
Lawang Wisata ini mulai tak terawat sehingga begiru kelihatan Misteris dan Horor, kerap sekali sering digunakan untuk pengambilan Film Horor, namun di tahun 5 Juli 2011 telah dibuka Resmi Pemugara Wisata Lawang Sewu ini yang diresmikan oleh Bu Ani Bambang Yudhoyono yang sebelumnya mengalami Proses Perbaikan yang selesai di akhir Bulan Juni 2011
Untuk dapat menuju Lokasi Lawang Sewu ini, biasa di ambil dari beberapa Rute antara lain :
v Dari terminal
bus Terboyo naik bis Damri, Kopata atau pun angkot jurusan Terboyo –
Mangkang melewati Jalan Pemuda.
v Dari Stasiun
kereta api Poncol ataupun Tawang menggunakan Transportasi angkutan kota atau
naik becak, yang tidak begitu jauh dari Lawang Sewu ini
v Dari Bandara
Ahmad Yani bisa menggunakan naik taksi
Objek Wisata Lawang Sewu dibuka untuk Umum
Setiap Hari di Jam 06.00 – sampai pada Jam 21.00
Dengan Tiket Masuk
v Dewasa sebesar
Rp 10.000,- Rp.30.000,- untuk masuk ruang bawah tanah.
v Anak – Anak
dan Pelajar Rp.5.000,-
v Menyewa Guide
yang sangat harus di sarankan Rp.30.000,-
Disini banyak Fasilitas yang telah disediakan mulai dari :
v Hotel di Sekitar Lawang Sewu bagi
Pengunjung yang berdatangan dari Luar Kota
v Kuliner, menikmati Jajanan,
Makanan serta Minuman Khas Semarang tepatnya dsekitar Lawang Sewu ini
v Tempat Parkir yang Luas,
Disarankan datang lebih Pagi agara dapat berjaga – jaga untuk mendapatkan
Parkir didalam karena jika tidak Kendaraan Pengunjung dapat di Parkir Luar area
Lawang Sewu yang dapat akibat Tarik Harga Parkir yang tidak Relatif dan Mahal
yang bisa tak terduga
v Membeli
Oleh – oleh khas Semarang untuk Keluarga, Kerabat dan Teman – Teman.
0 komentar:
Posting Komentar