Rumah Pengasingan Bung Karno ini, dulu sebelumnya merupakan milik
Pengusaha Tionghoa bernama Tan Eng Cian penyumplai sembako untuk
Pemerintah Hindia Belanda pada masa itu. Banguna berciri Khas Orang Cina
terdapat lubang angin berada di atas jendela dan pintu bermotif huruf Cina.
Yang saat itu disewa oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk menempatkan Bung
Karno selama diasingkan di Kota Bengkulu pada Tahun 13 Februari 1938 - 1942.
Yang diperkirakan dibangun pada tahun 1918.
Rumah ini memili Luas 162 m2 dengan Banguna 9x18 m, dengan bentuk empat Pesergi
Panjang tidak berkaki dan dinding yang polos. Terdapat Hlaaman beratap bentuk
Limas, Pintu utamanya berdaun ganda berbentuk persegi panjang dengan jendela
persegi panjang berhias kisi-kisi.
Sebelum menempati Rumah Pengasingan ini, Bung Karno terlebih dulu
Tinggal di Hotel Centrum, yang saat ini sudah tidak ada lagi.
Sumber Foto : idnusantara.com
Rumah Pengasingan Bung Karno ini tepat berada di Jalan Jeruk,
namun berganti dengan Nama Jalan Soekarno – Hatta, Kelurahan Anggut Atas,
Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu.
Sumber Foto : travel.kompas.com
Saat berada di Rumah Pengasingan ini, Bung Karno pernah menjamu
Keluarga Hassan Din, Toko Muhammadiyyah asal Curup Kabupaten Rejang Lebong,
Bengkulu. Saat itulah Bung Karno ditemukan dengan Gadis Belia Fatmawati yang
merupakan Putri Hassan Din. pada akhirnya Fatmawati ikut
Tinggal di Rumah Pengasingan Bung Karno. Tak perlu waktu lama, Fatmawatii
sahabat Ratna Djuami yang tidur di kamar yang sama, juga sama-sama sekolah di
RK Vakschool Maria Purrisima yang merupakan sekolah tertinggi di Kota Bengkulu
milik sebuah yayasan Katolik.singkat ceritanya, Bung Karno pun menaruh hati
pada Fatmawati dan akhirnya menikahi Fatmawati. Dari pernikahan itu Bung Karno
dikaruniai 2 putra dan 3 putri, yakni Guntur Soekarnoputra, Megawati
Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh
Soekarnoputra.
Saat Wisatawan berkunjung ketempat ini, akan dapat melihat benda-benda
peninggalan Bung Karno yang memiliki nilai sejarah termasuk saat Beliau
menyusun strategi-strategi perjuangan selama di pengasingan. Pembagian ruangan
dan penataan koleksi benda bersejarah di rumah ini rapi dan teratur. Yang
menjadikan satu dari bukti sejarah perjuangan kemerdekaan. Dan hanya itu
saja, Wisatawan dapat melihat kursi dan meja ruang tamu di rumah ini yang
terbuat dari kayu, juga Sepeda yang digunakan untuk Alat Transportasi, Lukisan,
Tempat Tidur Bung Karno, Surat Cinta, dan Ratusan Buku yang dibaca Bung Karno
yang hampir semua memakai Bahasa Belanda tentang Politik dan Ekonomi. Juga
terdapat Kostum Pentas Teater Montecarlo berupa Baju, Celana, Spanduk
Pertunjukan, Payung, serta kelengkapan yang lainnya. Semua barang ini tersimpan
rapi di Lemari.
Disini
tidak hanya sekedar melihat barang – barang peninggalan Bung Karno saja, juga
dapat mengabadikan dalam bentuk Foto seperti Prewedd, Album Keluarga, dan yang
lainnya.
Tempat
ini sebelum diresmikan sebagai Ikon Wisata dan di dijadikan Cagar Bbudaya,
tempat ini sempat dijadikan sebagai Kantor dan Perkumpulan Organisasi seperti
Markas Perjuangan NKRI, Tempat Tinggal Auri, Stasiun RRI dan KNPI
Untuk
memasuki kawasan ini hanya cukup membayar 2.500 Rupiah saja per Orang.
0 komentar:
Posting Komentar