Masjid ini
berdiri kokoh yang tak jauh dengan Istana Maimun, yang merupak sebuah jejak
kerajayaan Deli. Semasa Masjid ini dibangun, saat itu masih dalam pemerintahan
Sultan Makmur Al Rasyid, yang tujuannya untuk melayani Orang – Orang yang
beribadah.
Sumber Foto : satupedang.blogspot.com
Dari
bangunnanya, terdapat kubah yan berhias bulan sabit dibagian puncah kubah tersbeut.
Juga terdapat sebuah menara yang menjulang tinggi, tampat terlihat kemegahan
dan religius pada masjid ini. Dengan Lukisan Cat minya yang berupa bunga –
bunga tumbuhan yang berkelok – kelok pada dinding masjid ini, serta tiang –
tiang yang berada di dalam masjid ini.
Sumber Foto : santri.blogspot.com
Masjid ini
memiliki sejrah tersendiri, yakni masjid ini awalnya dibangun pada 21 Agustus
1906, dan tahap selesai serta dibuka untuk umum pada 10 September 1909 M, di
masa pemerintahan Kesultanan Deli adalah Sultan Mamun al Rasyid Perkasa
Alamsyah IX, dengan menghabiskan dana sebesar satu juta gulden, yang ditanggung
oleh Sultan tersebut.
Hingga saat
ini Masjid ini merupakn salah satu masjid kebanggan bagi masyarakat Kota Medan.
Berjalannya waktu, dibagian sebelah masjid terdapat pemukiman warga yang
disebut dengan Kota Maksum. Banyak sekali para pengunjung yang berdatangan dari
berbagai kota dalam, bahkan dari Luar Kota Medan hingga Manca Negara. Hingga
ssat ini, masjid ini masih menjaga bentuk keasliannya dan belum mengalami
perubahan sama sekali.
Bangunan ini
memiliki 3 bagian yang dirancang oleh Arsitek Belanda, J. A. Tingdeman, Yakni,
v - bagian Ruang Utama
digunakan sebagai tempat shalat, dengan bentuk pesergi
delapan tidak sama sisi,
v -
Tempat
Widhlu
v - Gerbang masuk
0 komentar:
Posting Komentar